Macet Kata
Suka mengamati, malas bereaksi
Senin, 04 Maret 2019
Love Story
Rabu, 13 September 2017
TERINTIMIDASI
Kamis, 26 Januari 2017
Pengaruh salah toleransi dalam kehidupan
Minggu, 13 November 2016
Zaman gurauan dan candaan tanpa pembatas
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah setelah sekian lama,dapat kembali mengetik sesuatu yang sekiranya merupakan hasil pengamatan lingkungan sehari-hari. Fenomena ini dapat dikatakan cukup populer dan unik.
Mungkin langsung saja, gurauan dan candaan, merupakan sesuatu penyampaian ekspresi entah berkonotasi buruk maupun baik, namun sangat jarang kita temukan dengan kata yang "baik" walaupun diperuntukkan untuk sesuatu yang baik.
Sebenarnya hal ini terbilang lumrah dan biasa-biasa saja di kalangan masyarakat, yang membuat hal ini menjadi unik adalah karena kata-kata yang dilontarkan untuk menyampaikan ekspresi gurauan ini terasa, oh bukan saja terasa tapi tertampil "kasar". Bagaimana tidak, dikeseharian kita gurauan dalam bentuk ejekan ini kadang tertampil dalam makna sesuatu yang jorok dan tidak pantas untuk dikatakan dimasyarakat.
Menjadi Unik
Mengapa dikatakan demikian, karena kenyataannya penampilan kata dengan makna yang cukup kasar ini dapat saja diterima oleh orang yang ditujukan, jika pun tidak diterima, maka hal yang dilakukan untuk membalas kata ini juga dengan melakukan penimpalan kata kasar. Benar-benar sebuah tragedi dizaman sekarang. Dan anehnya, kata kasar ini di indonesia bertransformasi dalam beberapa bahasa kedaerahan, sehingga mungkin menurut saya menjadi terasa sedikit dihaluskan ? Mungkin saja, ini hanya pandangan penulis.
Penggunaan kata kasar dalam gurauan maupun candaan sangat cepat menyebar dan diterapkan oleh siapapun yang mendengarnya, apalagi anak-anak yang belum mampu secara jelas membedakan baik buruk. Bahkan sebenarnya beberapa oknum terkadang belum mengetahui secara jelas pengertian dari kata yang disebutkannya.
Asal kata kasar dalam gurauan
Menurut penulis, asal dari penggunaan gurauan kata kasar sebagian besar ditirukan melalui tontonan, utamanya budaya asing melalui media elektronik dan film-film. Hal ini jelas saja seharusnya tak pantas ditampilkan, dengan alasan apapun,entahlah menggunakan kata sensor dan semacamnya..hal ini tak sepantasnya digunakan dalam media massa. Karena hal ini sangat mudah dicontoh, dan bahkan dikalangan beberapa kaula muda hal ini terkesan keren untuk dilontarkan dalam berkalimat.
Solusi
Jika ingin berkutat dalam rana peraturan, mungkin hal ini akan terkesan kaku. Cara penanganan terbaik melalui sosial control dan agama. Hal ini lebih efektif, karena peran tokoh-tokoh masyarakat dan keluarga dalam penanganan penggunaan kata kasar ini akan efektif jika secara tegas disamakan makna bahwa hal tersebut memang tak pantas untuk diungkapkan dan ditampilkan.
Pendekatan dengan cara agama pun terbukti efektif, karena pendekatan dengan agama ini akan menyentuh langsung ke hati setiap orang. Sehingga kemudian diharapkan hati mampu berfungsi sebagai filter pertama untuk membedakan secara jelas hal buruk dan baik.
Terima kasih, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian, wassalamualaikum wr.wb.
Minggu, 24 April 2016
kesalahpahaman mengartikan pacaran sebagai cinta
Akhirnya, setelah sekian lama terdiam membisu, blog ini dapat berjalan juga. disebabkan oleh satu dan lain hal ditambah lagi "malasnya" saya dalam menulis tentang cinta dari sudut pandang kesalahan saya, membuat blog ini lama untuk saya jamah kembali. maklum mungkin saya baru tersadar setelah sekian tahun saya terlena dalam satu perspektif yang salah. oke, penyesalan cukup sampai disini.
Sekedar berbagi pengalaman pahit-pahit manis saya, yang berujung susahnya saya dalam mencari titik terang tentang arti cinta. namun, mungkin bukan hanya saya saja yang merasa demikian, namun bisa jadi anda juga. pertama kita mulai dari defenisi pacaran, menurut pemuda mabuk cinta siang malam pacaran merupakan suatu pengungkapan perasaan cinta terhadap lawan jenis dengan janji akan saling mencintai,mengerti,dan setia satu sama lain. betapa indahnya defenisi indah dikala anda sedang jatuh cinta dengan defenisi yang SALAH.
SEJATINYA,kita sebagai manusia diciptakan dalam keadaan suci,bersih,penuh kasih sayang,dan terlindungi. dan sekarang mari kita berangkat mengoreksi kesalahpahaman kita.
pertama, kita diciptakan dalam keadaan suci, timbul suatu pertanyaan dalam pacaran, apakah jika kita pacaran, maka kesucian kita akan dijamin terjaga oleh yang katanya pacar kita ? jawabannya..TIDAK, yang mampu menjamin kesucian kita justru dengan kita menjaga diri sendiri dengan beribadah yang benar dan berperilaku yang semestinya(membatasi diri), buka dengan saling berjabat tangan dengan yang bukan mahram, bukan dengan saling support dengan kata-kata penyemangat penuh nafsu.
kedua, bersih , bagaimana mungkin anda mampu bersih dengan hati yang penuh terisi akan bayang-bayang pacar anda. bersih yang saya maksud mungkin agak keluar jalurnya yah, maklum bersuci saja saja tidak akan cukup kalau kita pacaran...apalagi pergi sholat diantar dan dijemput pacar, batal lah wudhunya...hehehe, ditambah lagi pikiran pasti juga akan ikut buyar..yah mungkin pembaca sudah bisa mengerti apa penyebabnya.
ketiga, penuh kasih sayang vs saling mencintai dalam pacaran. memang manusia pada dasarnya bersifat selalu tidak merasa cukup akan sesuatu yang dimiliki,apakah ini alasan untuk pacaran ? karena kasih sayang keluarga masih kurang ? hahaha, mungkin anda terlalu takabbur untuk hal ini, contoh simple saja, saling mencintai anda dalam pacaran itu memiliki banyak celah loh, celah yang pertama, pacar anda sewaktu-waktu bisa melupakan 3 point dalam defenisi cinta sesat diatas dikala keadaan memaksa dan menguntungkan...jika dalam fisika kita mengenal ruang gelap sebagai ruang kedap udara, maka versi pacar anda atau anda, ini merupakan ruang romantis yang penah ada (sensor). kalau sudah begini saling mengerti,mencintai,dan setia satu sama lain akan berujung pada nafsu saja....nafsu saja.
keempat, terlindungi vs setia satu sama lain, ingat dalam pacaran tidak ada yang namanya kata SETIA kalau anda ingin benar-benar buka mata. se-setianya pacar anda, lebih setia orang tua anda yang selalu anda kecewakan, apalagi Allah SWT yang tidak henti-hentinya memberi kesempatan kepada anda,walaupun disetiap nafas anda selama pacaran merupakan suatu kekecewaan pemilik anda yang meniupkan anda roh sehingga dapat hidup didunia.
sekarang masih kah pacaran itu baik...pikir lagi...
sedikit kutipan " seburuk-buruknya seorang pria, ia akan tetap mencari wanita terbaik untuk menjadi pendamping hidupnya,dan seburuk-buruknya wanita ia akan mencari lelaki yang baik (multi dimensi) untuk menjadi imam keluarganya kelak." jadi ketika kamu pacaran,adakah kamu merasa menjadi lebih baik atau hanya berkutat pada kata mendingan dibanding orang lain yang buruk ?
mari mengoreksi diri, dan belajar hidup dalam kenyataan, karena anda tidak akan hidup kekal,dan karena anda tidak dapat menentukan waktu terbaik untuk anda merubah diri dan bertaubat.
semoga bermanfaat, dan saya memohon maaf apabila saya kurang menyakiti perasaan orang yang masih berpacaran. sesungguhnya saya manusia biasa, belum tentu juga saya lebih baik dari anda, tapi saya sengaja menuliskan hal diatas bukan karena saya membenci anda dan ingin mengangkat bendera permusuhan, melainkan karena saya menyayangi pembaca sekalian. wassalam.